Pages

Saturday, September 29, 2012

Berlian Yang Berharga

Hafiz adalah seorang petani yang hidup di sebuah desa yang permai bersama keluarganya. Ia merasa bahagia dan puas dengan hidupnya. Dia merasa bahagia karena dia puas, dan merasa puas karena dia bahagia. Suatu hari, seorang bijak datang kepadanya dan menceritakan tentang kemuliaan, kekuatan dan berharganya sebuah berlian bila dimiliki oleh seseorang. Orang bijak itu berkata, "Jika Anda memiliki berlian seukuran ibu jari Anda, Anda bisa memiliki kota Anda sendiri. Jika Anda memiliki berlian sebesar kepalan tangan Anda, Anda mungkin bisa memiliki negara sendiri.." Dan kemudian orang bijak itu pergi. Malam itu Hafiz tidak bisa tidur. Dia merasa tidak bahagia dan tidak puas. Dia merasa tidak bahagia karena dia tidak puas, dan dia merasa tidak puas karena tidak bahagia.

Keesokan harinya ia membuat persiapan untuk menjual tanah pertaniannya, meninggalkan keluarganya dan pergi mencari berlian. Dia mencari ke seluruh Afrika namun tidak bisa menemukan apapun. Dia mencari ke penjuru Eropa namun dia tidak bisa menemukan apapun. Ketika ia sampai di Spanyol, ia merasa lelah secara emosional, fisik, dan finansial. Ia menjadi begitu kecewa hingga ingin melemparkan dirinya ke Sungai Barcelona dan bunuh diri.

Di desa, di ladang pertanian yang telah dijual Hafiz, pria yang telah membeli ladang pertaniannya sedang menyiram unta di sebuah sungai yang mengaliri ladang pertanian itu. Di sungai itu, Sinar matahari pagi menghantam batu dan membuatnya berkilau seperti pelangi. Dia berpikir itu akan indah jika disematkan pada bagian mantel. Dia pun mengambil batu itu dan meletakkannya di ruang tamu.

Sore itu sang orang bijak datang dan melihat batu berkilau. Dia bertanya, "Apakah Hafiz kembali?" Pemilik baru ladang pertanian itu berkata, "Tidak, mengapa kau bertanya?" Orang bijak berkata, "Karena itu adalah berlian. Saya dapat mengenalinya hanya dengan melihatnya.." Pria itu berkata, "Tidak, itu hanya sebuah batu yang saya ambil dari sungai. Ayo, saya akan menunjukkan kepada Anda. Ada lebih banyak lagi di sana" Mereka pun pergi dan mengambil beberapa batu. Dan untuk memastikan kebenarannya, mereka mengirim beberapa sampel batu untuk diteliti.. Ternyata benar saja, batu-batu itu adalah batu berlian. Mereka menemukan bahwa berhektar-hektar ladang pertanian itu memang dipenuhi oleh begitu banyak berlian berharga.

Singkat kata, pesan moral yang disampaikan oleh cerita tersebut adalah:
Bahwa, sebenarnya kesempatan berharga ada dihadapan kita, hanya saja terkadang kita tidak dapat melihatnya dengan jelas atau bahkan melewatkannya begitu saja. Bukalah mata dan manfaatkanlah kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya, karena kesempatan yang sama tidak akan menghampiri anda dua kali; kesempatan yang kedua mungkin akan lebih baik atau lebih buruk, namun tidak akan sama dengan kesempatan yang telah lewat.